Karena angel beats nih! Jadi agak ketagihan sama anime.
Tadinya cukup DDS Q class. Ternyata nggak hanya cerita yang bergenre detective
yang seru. Mungkin ini namanya selera. Saat mencoba mencari rekomendasi dari
temen2 online dari kaskus, hampir 50% mengatakan coba aja angel beats selain
seru juga banyak nilai moral yang hendak di sampaikan pengarang.
Sedikit mengulas secara singkat ceritanya ya!
Otonashi Yuzuru terjebak di dunia After life nya versi
Buddha (tadinya aku agak merinding membayangkan ajaran ini) tapi lanjut ke
ceritanya. Dia langsung bertemu dengan Yurippe (pemimpin SSS) pasukan after
life yang membelot melawan Tenshi. Tujuannya sih tidak menerima kehidupan
sebelumnya. Mereka merasa hidup mereka tidak adil. Kalau menurutku malah mereka
sebenernya kehilangan masa muda (bukan berarti mereka tua melainkan mereka
kehilangan masa-masa dimana mereka harus menerima kehidupan yang lebih layak
menurut pandangan mereka).
Yurippe membidik tenshi a.ka Kanade ( di belakang Otonashi)
Yurippe saat itu membidik Tenshi (menurut pandanganku kalau
sebagai Otonashi juga nggak mengerti mengapa dia membidik orang yang imut
seperti itu dan tidak terlihat jahat). Walaupun telah diberitahu oleh Yurippe
bahwa dia ada di dunia setela dia mati. Namun Otonashi tidak percaya (lagipula
dia tidak ingat siapa namanya? Mengapa dia tiba di dunia itu?). Dia langsung
mendatangi Tenshi yang sedang di bidik itu. Otonashi berkata tanpa mengerti
situasi bahwa ada seseorang yang sedang membidiknya dan orang itu juga berkata
kalau dirinya sudah mati.
Otonashi juga berkata kalau dia tidak percaya ucapan
Yurippe. Tanpa berkata apapun, Tenshi langsung menusuk jantungnya. Sampai
Otonashi pingsan. Karena sebab itulah, Yurippe membawanya ke markas SSS. Saat
siuman, Otonashi diperkenalkan kepada seluruh pasukan SSS.
Sejak saat itu, Otonashi tergabung pasukan SSS. Sebenarnya
pasukan SSS hampir semua tidak menerima kehidupan mereka sebelumnya. Mereka
mempunyai misi untuk mengetahui apa pendapat dewa terhadap hidup mereka.
Seperti Yurippe misalnya, dia pernah mengalami kejadian yang dia rasa itu tidak
adil.
Dia hidup dengan 3 orang adiknya. Dia adalah Kakak Sulung.
Orang tua mereka sibuk bekerja, sehingga dia merasa tanggung jawab menjaga
adik-adiknya ada ditangannya. Suatu musim semi, rumahnya disatroni kawanan
perampok.
Kawanan perampok ini mencari seisi rumah, saat itu Yurippe
dan ke 3 adiknya sedang bersembunyi. Namun kawanan perampok menemukan mereka.
Mereka meminta pada Yurippe untuk mencari barang berharga di rumah tersebut.
Mereka mengancam akan membunuh anak satu per satu setiap 5 menit yag hilang.
Namun sampai waktu yang telah ditentukan dia hanya menemukan guci yang besar
dan berat namun pecah di tangga. Sehingga ia benar-benar kehilangan ke 3
adiknya.
Yurippe merasa kehidupannya tidak adil. Ada juga Iwasawa
(pemimpin Tim pengalih), dia korban keluarga yang broken home. Kedua orang
tuanya hanya bertengkar setiap harinya. Sampai ia menemukan bahwa musik rock
yang menyebabkan dia melupakan masalahnya. Dia terinspirasi dari penyanyi rock
itu. Dia menemukan gitar di jalanan dan menggunakannya untuk mengamen. Namun
nilai-nilai sekolahnya makin kian anjlok hingga dia dikeluarkan dari sekolah.
Jadi, Iwasawa mencari pekerjaan untuk hidupnya. Hidupnya hanya untuk musik.
Sampai dia menemukan pekerjaan Part time sebagai pencuci piring di sebuah
restoran. Dia mendadak pusing dan menjatuhkan piring cuciannya. Ternyata dia
mengalami stroke.
Dia tidak bisa bergerak. Hari-hari dia lewati sambil
menyesali kehidupannya dulu. Menyalahkan orang tuanya. Dia juga menyalahkan
dewa karena tidak membantunya di kala itu.
Namun, Iwasawa dapat ditiadakan karena dia sudah tidak mempunyai
penyesalan lagi dalam hidupnya. Dia bisa jadi pemimpin tim pengalih sebagai
band Gilrs Monster Dead. Dia sebagai vokalisnya. Iwasawa akhirnya menghilang
dari dunia itu.
Lalu cerita yang bener-bener spesial datang dari Otonashi
Yuzuru.
Otonashi hidup hanya berdua dengan adiknya Hatsune. Hatsune
menderita penyakit yang tidak bisa dimengerti oleh Otonashi apa obatnya.
Otonashi hanya mengerti, dia bekerja untuk menebus obat bagi Hatsune. Untuk
Otonashi hidup ini tak ada artinya tanpa senyuman dari Hatsune. Hanya majalah
Komik yang diberikannya yang mengobati rasa sakitnya Hatsune. Hatsune selalu
memberikan senyumannya untuk majalah yang dibelikan oleh Otonashi. Walaupun
Otonashi tak pernah tau mungkin dia pernah membeli majalah yang sama. Tapi
Hatsune tetap tersenyum dan berkata “Terima Kasih, kak!”. Itu cukup melegakan
bagi Otonasi. Pekerjaannya sebagai tukang parkir lebih terasa ringan saat
pulang dengan memberikan majalah komik dan mendapatkan ucapan terima kasih dan
senyuman dari Hatsune.
Berbeda dengan Otonashi. Hatsune merasa hidup itu
menyenangkan. Dia selalu ingin merasakan sekolah, berteman dll. Sayangnya
kesehatan Hatsune kian hari kian memburuk. Sampai di akhir tahun, Otonashi
ingin mengajak Hatsune untuk melihat taman di kota di akhir tahun yang ramai.
Dia setiap harinya bekerja lebih keras untuk tujuan itu. Pundi-pundi uang ia
kumpulkan hanya untuk hari itu, membelikan hadiah pada Hatsune. Di malam akhir
tahun, dia meminta izin pada Dokter untuk membawa Hatsune keluar. Tentu saja
tidak diizinkan dokter. Otonashi memaksa untuk mengajak Hatsune ke taman kota.
Walaupun keadaan Hatsune sangat kritis.
Bisa dibayangkan Hatsune kehilangan nyawanya di saat itu.
Setelah kehilangan Hatsune. Otonashi merasa hidupnya tidak berarti lagi. Namun
suatu ketika, ia melihat anak kecil yang diberi ucapan selamat karena
kesembuhannya. Otonashi merasa melihat makna hidupnya. Tentu saja, seperti saat
dia berjuang untuk Hatsune. Hidupnya adalah untuk orang lain. Ada banyak anak
yang hidupnya seperti Hatsune. Dia ingin kejadian Hatsune tidak terjadi pada
siapapun.
Otonashi belajar dan sekolah lebih rajin. Dia juga berniat
untuk menjadi dokter, maka dia mendaftar masuk Ujian Kedokteran. Di tengah
perjalanan ujian, kereta bawah tanah yang ditumpanginya menabrak dinding rel
sehingga seluruh penumpang terjebak di situ baik dari arah depan maupun
belakang tertutupi bebatuan.
HP tak dapat digunakan tanpa adanya sinyal. Otonashi yang
siuman pada kecelakaan tersebut mencoba membantu penumpang yang masih sadar
satu per satu. Memimpin mengumpulkan air minum, makanan yang berada di tas para
penumpang dan membaginya rata. Namun diperkirakan, itu hanya cukup membuat para
penumpang bertahan selama 3 hari. Dia juga menghadapi kondisinya yang juga
semakin tidak baik.
Otonashi membantu penumpang di kereta bawah tanah
Di hari ke 7, bantuan tidak kunjung datang. Padahal hampir
semua orang sekarat. Kepada Irigashi (salah satu penumpang), dia meminta
pulpen. Dia ingat Hatsune. Dulu Hatsune tak kunjung sembuh karena tak ada donor
organ yang dibutuhkannya. Otonashi mengeluarkan semacam KTP PMI dan melingkari
semua organ tubuhnya untuk didonorkan. Hal itu diikuti oleh penumpang lain.
Selain menghadapi keputus asaan, mereka menemukan harapan dan asa bagi mereka
yang masih hidup nanti. Sehingga hidup mereka tidak sia-sia. Bisa berbagi untuk
mereka yang membutuhkan.
Sayang sekali, saat bantuan datang. Justru Otonashi
meninggal di situ.
Otonashi tidak memiliki penyesalan namun tidak ditiadakan.
Disangkanya karena mereka-mereka seperti Yurippe, Iwasawa dan lainnya, dia
tidak segera ditiadakan. Di akhir episode barulah diketahui bahwa Otonashi
tidak segera ditiadakan karena keberadaan Kanade (yang tadinya disangka
Tenshi). Kanade memiliki penyesalan belum berterima kasih pada seseorang yang
memberinya harapan hidup. Mendonorkan jantungnya. Yang ternyata orang itu
adalah Otonashi.
Aku terharu melihat episode akhirnya. Semua seperti Iwasawa
ditiadakan karena sudah dapat menerima kehidupannya. Diluluskan dari kekejaman
yang dirasakannya dalam hidup mereka. Semua bisa istirahat dengan tenang. Bisa
mengerti senangnya hidup. Mereka semua menghilang dari dunia After life (happy
ending karena akhirnya semua menerima hidup mereka dan pergi dengan tenang
namun sad ending karena semua berpisah dari dunia After life terutama saat
Otonashi baru tahu kalau Kanade yang disayanginya adalah reseptor donornya dan
berpisah).
Namun, satu pelajaran yang aku terima dalam film ini. Masa
muda tidak akan kembali. Daripada meruntuki kehidupan sebelumnya lebih baik
memperbaiki keadaan saat ini agar lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar