Shidew

Rabu, 26 Oktober 2011

Lyrics International Children Song

DOWN AT THE STATION
 Down at the station
Early in the morning
See the little wagons lined up in a row
See the engine driver pull
The little handle
Chug! Chug! Toot! Toot! Here we go

Selasa, 14 Juni 2011

Resume Seminar Internasional PLH

3 Penyebab kerusakan lingkungan yaitu :
- Proses penegakan hukum
- Sektor para investor tidak peduli lingkungan
- Masyarakat yang tidak memahami lingkungan
Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup :
- Informal (keluarga) : membentuk karakter anak
- Formal (sekolah) : meningkatkan secara teoritis
- Nonformal (masyarakat) : meningkatkan potensi Pendidikan Lingkungan Hidup
Sasaran atau Target :

LKS IPA

EROSI TANAH
Kelas IV B
Lembar Praktikum

Tujuan : Peserta didik dapat memahami kejadian erosi tanah yang disebabkan oleh air dan angin
Alat dan bahan :
1. Pasir
2. Air 300 cc
3. Kipas
4. Nampan
5. Ember

Senin, 13 Juni 2011

RPP IPA

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : IV / 2
Hari / Tanggal : Selasa / 12 April 2011
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Pertemuan : 1 X Pertemuan

Standar Kompetensi : Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut)
Indikator : Peserta didik dapat menjelaskan kejadian erosi yang disebabkan oleh air dan angin
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat memahami kejadian erosi yang disebabkan oleh air dan angin
Materi : Perubahan Kenampakan pada Bumi dan Langit
Metode :
a) Pendekatan Inkuiri
b) Metode eksperimen
c) Metode tanya jawab
d) Metode diskusi
Alat dan Sumber :

Rabu, 08 Juni 2011

RPP IPS kls 6 sd smstr 2

IDENTITAS

1. Standar Kompetensi : Memahami peranan bangsa Indonesia di era globalisasi
2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan peranan Indonesia pada era globalisasi dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia
3. Indikator :
a. Siswa dapat menyebutkan 3 dampak positif globalisasi terhadap kehidupan bangsa Indonesia
b. Siswa dapat menyebutkan 2 dampak negatif globalisasi terhadap kehidupan bangsa Indonesia
4. Tujuan :
a. Siswa dapat menyebutkan dampak positif globalisasi terhadap kehidupan bangsa Indonesia
b. Siswa dapat menyebutkan dampak negatif globalisasi terhadap kehidupan bangsa Indonesia
5. Metode dan Pendekatan :
a. Pendekatan Contextual Teaching Learning
b. Metode diskusi
c. Metode tanya jawab
d. Metode ceramah
6. Alat dan Sumber :

Senin, 06 Juni 2011

Lembar kerja

Membuat Bunga Lily Buatan dari Sampah Plastik

1. Bahan :
- Sedotan berwarna kuning yang telah dibentuk menjadi benang sari
- Sedotan berwarna hijau
- Gabus bekas apel
- Gunting
- Lem
- Karet

2. Cara membuat :

Minggu, 05 Juni 2011

Skenario Pembelajaran daur ulang plastik

Judul : Mengelola Barang Bekas
Sasaran : Siswa SD kelas V semester 2
Durasi : 2 jam pelajaran (2 x 35 menit)
Penulis : Kelompok 2 Kelas 6 semester 1
Dosen : Drs. H. Nahrowi Adjie, S. Pd, M. Pd

A. Pengantar
Siswa SD kelas V semester 2 diharapkan sudah memiliki dan menguasai materi tentang mengelola barang bekas. Pengelolaan barang bekas ini mencakup pengelolaan daur ulang sampah plastik yakni berkarya dari sampah plastik menjadi benda yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan mampu berkreasi melalui benda yang murah dan tidak terpakai, menjaga lingkungan sekitar, kreatif membuat karya hasil daur ulang.

B. Sinopsis
Kegiatan Belajar Mengajar dimulai dengan sajian fakta menarik tentang lingkungan. Selanjutnya, guru membimbing siswa untuk menyebutkan macam-macam sampah. Guru membawa contoh hasil karya dari sampah plastik yaitu bunga lily buatan. Hingga akhirnya setelah pelajaran ini, siswa dapat membuat sendiri bunga lily dari sampah plastik.

C. Setting
Ruang kelas : Terdiri dari meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa-siswa

D. Properti
- Sedotan bekas minuman
- Gabus bekas buah apel atau pir
- Lem
- Gunting
- Gambar akibat dari permasalahan sampah

E. Talent : Guru dan siswa-siswanya

F. Naskah :
1. Guru memasuki ruangan kelas
2. Guru mengucapkan salam
3. Siswa-siswi berdiri dan membalas salam
4. Guru mempersilahkan siswa-siswinya untuk duduk kembali dan guru menunjuk seorang siswa untuk memimpin do'a
5. Siswa-siswi berdo'a
6. Guru mulai mengabsen siswa-siswi
7. Guru memulai pelajaran dengan bertanya kepada siswa,
"Anak-anak, coba perhatikan sampah yang ada di sekitar kalian! Sampah apa saja yang ada? Coba sebutkan!"
Siswa-siswi menjawab dengan beragam sampah yang ada di sekitarnya.
"Sisa makanan, kertas, barang-barang dari plastik, kain bekas, tisu, botol-botol, bahkan mungkin sampai mainan-mainan atau peralatan rumah dan kendaraan yang tidak terpakai lagi serta masih banyak lagi"
"Nah, pada hari ini, ibu akan membahas tentang sampah"
8. Guru bertanya kembali kepada siswa. "Coba ada yang dapat menyebutkan jenis-jenis sampah?"
Siswa menjawab dengan berbagai jawaban.
"Ya, sampah terdiri dari sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3"
9. Guru menjelaskan perbedaan sampah organik, sampah anorganik dan sampah B3.
- Sampah organik yaitu sampah yang terdiri atas bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis. Misalnya sisa makanan.
- Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri atas bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut. Misalnya plastik dan styrofoam.
- Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yaitu sampah yang terdiri atas bahan-bahan berbahaya dan beracun. Misalnya bahan kimia beracun.
10. Guru memperlihatkan gambar akibat dari permasalahan sampah selain masalah persoalan lingkungan, kerawanan sosial dan bencana kemanusiaan.
11. "Nah, untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat dan sampah tidak menggunung salah satunya melalui recycle (daur ulang). Pada kesempatan kali ini, kita akan berkreasi dengan sampah plastik. Sampah ini akan dijadikan barang yang bermanfaat. Sekarang, ibu akan membagi kalian ke dalam 3 kelompok, setiap kelompok akan dibagikan lembar kerja dan bahan-bahannya. Silahkan berkreasi!"
12. Siswa-siswi membuat bunga lily buatan dengan lembar kerja yang telah dibagikan.
13. Guru meminta peserta didik membuat hasil laporan kreasi bunga lily buatan.
14. Siswa mengumpulkan hasil kreasi bunga lily buatan.
15. Guru memberi penguatan kepada kelompok yang berkreasi paling baik.
16. Guru menutup pelajaran hari ini.
"Anak-anak, pada hari ini kita telah mengurangi beban sampah yaitu dengan cara daur ulang sampah plastik menjadi hiasan bunga lily yang cantik. Nah, silahkan buat kreasi lain dari sampah plastik di rumah. Pertemuan minggu depan dikumpulkan. Kita akhiri perjumpaan kita hari ini, Assalamu'alaikum wr wb"

Sabtu, 04 Juni 2011

RPP

KTSP (Kurikulum Satuan Pendidikan)

B. Kurikulum 2006 (KTSP)
a. Pengertian dan landasan KTSP

Dalam Standar Nasional Pendidkan ( SNP pasal 1 ayat 15) dikemukakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidkan ( KTSP) adalah kurikulum operasinal yang disusun oleh masing-masing satan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh Satuan Pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yng dikembangkan oleh Badan Standar Nasional (BSNP).
KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undang no 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 36 ayat 1 dan 2 sebagai berikut:

Kurikulum Berbasis Kompetensi

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
oleh:
Prof.Drs.Dewa Komang Tantra,Dip.App.Ling,MSc,Ph.D
ABSTRAK
Kompetensi merupakan sebuah konsep yang masih sering diperdebatkan
secara sengit, tergantung siapa yang menggunakan konsep itu. Pendukung kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) yakin bahwa KBK dapat meningkatkan pendidikan atau
pelatihan dan persyaratan kerja. KBK bersifat individualis, lebih menekankan
outcomes (apa yang diketahui dan dapat dilakukan oleh seorang individu). KBK
memperjelas apa yang harus dicapai dan standar apa yang digunakan untuk
mengukur pencapaian tersebut. Secara teoritis, KBK menyelesaikan pembedaan
antara tangan dan pikiran, teori dan praktek, dan pendidikan umum dan vokasional.
Pengritik KBK, menengarai KBK sangat simplistis, berpendekatan kompetensi
tunggal, terlalu mahal, birokratis, sarat beban, dan memerlukan banyak waktu.
Terlepas dari kelemahan (internal) dan kendala (eksternal) tersebut, KBK merupakan
sebuah pendekatan dalam pengambilan kebijakan dalam pendidikan. Maka dari itu,
prinsip dasar yang harus digunakan untuk menjadikan KBK sebuah realita dalam
pendidikan nasional kita, dan bukan sebuah mitos adalah dengan mengubah
kelemahan dan kendalanya menjadi sebuah kekuatan dan peluang.
Kata kunci : kurikulum berbasis kompetensi, mitos, realita.

Kurikulum ala TOBAT

MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM

Ala TOBAT
(Tyler, Oliva, Beaucamp,Taba)
Pengembangan Kurikulum model Tyler

  • Menentukan tujuan
  1. Disipline oriented, kurikulum berpusat pada penguasaan berbagai konsep dan teori seperti yang tergambar dalam disiplin ilmu
  2. Child centered, kurikulum yang berpusat pada pengembangan pribadi siswa (yang berhubungan dengan minat dan bakat serta kebutuhan untuk membekali hidupnya)
  3. Society centered, kurikulum yang diposisikan oleh sekolah sebagai alat untuk memperbaiki kehidupan masyarakat
  • Menentukan pengalaman belajar
Prinsip menentukan pengalaman belajar

  1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
  2. memuaskan siswa
  3. melibatkan siswa
  4. mencapai tujuan yang berbeda
  • Mengorganisasi pengalaman belajar
Jenis-jenis pengorganisasian pengalaman belajar